-->

Cari Blog Ini

Ayah Pahlawan Keluarga

Ayah Pahlawan Keluarga

LEPU (DUMAI)- Kamis 10 November 2016 kemarin masih terasa hangatnya peringatan Hari Pahlawan di Indonesia dan pada Sabtu 12 November 2016 diikuti dengan Peringatan Hari Ayah di Indonesia, sebagaimana berdasarkan peringatannya di masa Pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dimulai pada 12 November 2006.  

Peringatan mengenang Pertempuran Hebat di Surabaya di mana riwayat sejarah memaparkan sosok Keberanian Sutomo atau dikenali dengan sebutan Bung Tomo (Lahir di Surabaya-Jawa Timur 03 Otober 1920- Wafat di Padang Arafah, 07 Oktober 1981) yang ketika itu mencuat memimpin peperangan melawan sekutu.

Sehubungan dengan Bung Tomo lebih lanjut, maka Penulis mengutip riwayat dan sejarahnya pada website yang cukup menarik dan dapat ditemukan pada link berikut http://www.biografipedia.com/2015/06/biografi-bung-tomo-pahlawan-indonesia.html

Dengan tidak mengabaikan peringatan perjuangan para Pahlawan lainnya khususnya di Indonesia dan serta tidak mengabaikan perjuangan para Ibu, maka Penulis merekatkan kedekatan peringatan Hari Pahlawan serta peringatan Hari Ayah secara bersamaan pada Penulisan kali ini.

Sosok Bung Tomo adalah seorang Ayah sebagaimana Ayah-Ayah lainnya yang telah berjuang bagi Bangsa Indonesia. Meski tidak gugur dalam pertempuran 10 November 1945, namun hingga kini Beliau Almarhum Bung Tomo tetap diingat dalam sejarah perjuangan dan di sebut sebagai Pahlawan Kemerdekaan.

Lalu, Jiwa Patriotisme dan Cinta Tanah Air Bung Tomo bagi Indonesia menjadi ingatan bagi kita semua, bahwa Bung Tomo adalah Pahlawan yang sangat berjasa bagi Bangsa Indonesia serta jelas menjadi Pahlawan diruang lingkup lebih kecil, yakni bagi Keluarga Bung Tomo, disadari ataupun tidak.

Lalu mengapa sempena peringatan Hari Ayah pada 12 November 2016 ini Penulis menjadikan Judul Ayah Pahlawan Keluarga ? 

Sebagaimana disebut perjuangan Bung Tomo diatas dan kedudukannya sebagai kepala keluarga tentu hal ini sangatlah terasa dekat. Kemudian lagi, disadari atau tidak disadari ternyata Ayah dari Ayah kita sekarang ini dan Ayah dari Ayah sebelumnya adalah Pejuang bagi keluarganya.

Penulis sempat menyatakan hal ini kepada keluarga yang lainnya sebagaimana dikala meninggalnya Mertua Lelaki dari Penulis, yakni Almarhum bernama Jahormat Girsang pada Selasa 08 November 2016 di Nagori Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Derai Airmata para keluarga serta handai tolan mengiringi pemakaman yang dilakukan secara adat Simalungun terhadap Ayah yang memiliki Kelahiran pada 20 Desember 1942.

Lalu pada saat Perpisahan keluarga dan Penulis pada Jumat berkesempatan menyebutkan kepada seluruh keluarga dekat yang hadir pada Jumat 11 November 2016 sekitar Jam 11:00 Wib akan besarnya Perjuangan mertua Penulis bagi para anaknya.

Semasa hidup Almarhum telah berhasil memberi nafkah serta menghidupi Istri serta Tujuh anaknya hingga Beliau memiliki cucu. Bahkan Penulis selalu diingatkan oleh anak Almarhum bagaimana Ayahnya adalah sosok yang akan tetap dikenanginya selama-lamanya.

Begitupun dari Penuturan para Menantu Almarhum serta seluruh anak-anaknya yang sangat kehilangan pada saat meninggalnya beliau hingga acara doa bersama pada saat hari Pertama usai Pengkebumian.

Penulis menyebutkan bahwa sosok Mertua dan sebagaimana bagi Ayah lainnya yang masih hidup adalah hendaknya pula menjadi sosok Pahlawan bagi keluarganya. Dan ini tentu sebagaimana upaya Ayah sebagai kepala keluarga berjuang memberi nafkah bagi keluarga.

Kemudian disisi lainnya pada saat peringatan Hari Ayah, ada seorang anak yang mengenang bagaimana sosok Ayahnya semasa hidupnya. Serta mengambarkan perasaannya kedalam bentuk Puisi dan editor foto Ayahndanya (pada foto diatas paraghraf ini), sebagaimana dipaparkan Siska Olia Putri terhadap Almarhum Ayahndanya Ucok M yang juga Abang kandung dari Penulis, sesuai link https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1872022893019986&set=a.1392361227652824.1073741826.100006368803297&type=3&theater.  

Penulis berkeyakinan dan merasakan apa yang disampaikan Siska Olia Putri dan rasa Penulis terhadap Alamrhum Ayahnda Penulis adalah hal yang sama. Begitupun umumnya rasa terhadap Istri atau bagi anak-anak Pemilik Ayah yang telah tiada atau masih hidup.

Semoga rentetan Hari Pahlawan pada 10 November seta peringatan Hari Ayah pada 12 November di Indonesia pada tahun 2016 ini menjadi pemahaman bagi semua. Agar sebagai seorang Ayah layak di hargai dan menjadi Panutan bagi Generasi Indonesia selanjutnya. *** 

Penulis/Foto: Ramzi Lentera Putih.     

0 Response to "Ayah Pahlawan Keluarga "

Posting Komentar

Gallery Foto

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel