Apa Artinya Uang Bagi Kita
Selasa, 03 Oktober 2017
Beberapa waktu yang lalu, saya mengadakan sebuah seminar, di mana saya adalah pembicara pertama yang membahas soal mindset.
Lalu, kami pun tiba di sebuah topik yang membahas mengenai kekayaan. Saya kemudian mengajukan sebuah pertanyaan kepada para peserta di seminar saya, "Anda pilih mana, kaya raya atau sehat walafiat hingga tua??
Banyak sekali yang menjawab memilih sehat walafiat hingga tua, dan sangat sedikit yang memilih kaya raya, karena tentunya mereka berpikir, "Buat apa kaya raya tapi sakit-sakitan?? Apakah Anda juga berpikir seperti itu?
Ya, kadang dalam hidup, kita harus memilih di antara dua pilihan. Dan lucunya, meski saya tidak pernah memerintahkan Anda untuk memilih satu dan membuang yang lainnya, Anda tetap hanya memilih satu dari dua pilihan, yang sebenarnya berhubungan erat.
Apabila Anda hanya memilih sehat, sedangkan Anda masih memiliki tanggungan dalam hidup, maka Anda bisa saja mengalami masalah keuangan nantinya. Selain itu, sebuah artikel yang ditulis dalam Majalah Kesehatan di Desember 2010 menyebutkan bahwa stres adalah sumber dari penyakit ringan hingga parah, mulai dari sakit kepala, darah tinggi, hingga kanker!
Di sisi lain, percaya bahwa lebih baik memiliki uang tapi sakit-sakitan juga merupakan pemikiran yang sangat salah Bukankah dengan uang Anda justru bisa melakukan general check up secara rutin, mengonsumsi makanan organik yang sehat, atau bahkan berolahraga secara teratur?
Ya! Seharusnya kita memilih pilihan kaya dan sehat, bukan hanya memilih salah satunya. "Mengapa saya gak kaya-kaya?, Padahal saya sudah menjalankan hidup dengan baik dan benar.?
Tidak jarang kita menemukan kata-kata tersebut disekitar kita bahkan mungkin pernah terpikirkan oleh diri sendiri. Rupanya, banyak sekali pemahaman di dunia yang membuat kita mengecilkan arti uang. Yang artinya secara tidak langsung kita menolak uang dekat dengan kita.
Apa saja contohnya?
1. Uang adalah sumber dari segala...
Silakan Anda melanjutkan kata-kata tersebut. Bila Anda menjawab sumber dari segala masalah, maka saya dengan senang hati menerima semua uang Anda, dan dengan itu, Anda tentunya akan terbebas masalah. Namun nyatanya, tidak punya uang justru menimbulkan masalah yang lebih besar, betul?
2. Tidak perlu banyak uang asalkan memiliki kebahagiaan
Apakah Anda berpikir seperti itu? Sebenarnya hal ini sama seperti masalah sehat dan kaya tadi. Bukankah dengan banyak uang, Anda bisa lebih bahagia, dan bisa bergabung dengan filantropi kelas dunia yang membagikan kekayaannya dan membantu banyak orang?
3. Cucilah tangan Anda setelah memegang uang, karena uang adalah benda yang kotor
Menurut sebuah tayangan televisi berjudul Mythbuster, uang menempati urutan ke-4 sebagai benda yang memiliki paling banyak bakteri. Meski begitu, spons atau sabut cuci piring dan gadget yang ada di tangan Anda menempati urutan yang lebih tinggi!
Mengapa Anda harus cuci tangan setelah memegang uang? Bukankah semua barang juga kotor? Dapat dikatakan, hampir semua manusia menjauhi hal yang jorok dan kotor. Lalu, apa jadinya bila Anda menganggap uang itu kotor? Ya, Anda tidak bisa dekat-dekat uang, meski nyatanya, Anda membutuhkan uang, bukan?
4. Orang kaya rata-rata merupakan orang yang jahat
Siapa di dunia ini yang ingin dilahirkan menjadi orang jahat? Saya kira tidak ada. Namun, pemahaman Anda bahwa orang kaya itu jahat adalah sebuah pertanyaan besar. Apakah tidak ada orang miskin yang jahat?
Lalu, apakah Anda tahu bahwa orang-orang terkaya di dunia menyumbangkan hingga 2/3 kekayaannya, bahkan hampir semuanya?
Siapa saja mereka? Bill Gates penemu Microsoft, Warren Buffett investor saham terkemuka dunia, Jackie Chan aktor terkenal Asia, Oprah Winfrey, dan masih banyak lagi. Nyatanya mereka sangat dermawan dan sangat-sangat baik hati. Apakah Anda pernah menyumbang lebih besar dari mereka?
Bila hari ini Anda berpikir, mengapa Anda belum mendapatkan hasil yang maksimal meski sudah bekerja keras dengan cerdas, jujur, dan disiplin, mungkin jawabannya ada pada gaya hidup yang salah.
Bila gaya hidup Anda sudah benar, maka mungkin Anda memiliki keyakinan yang masih salah terhadap uang. Saya yakin dan percaya, orang-orang yang menjadi kaya raya lalu menyalahgunakan kekayaannya disebabkan karena mereka belum mendesain dan memikirkan, apa yang akan mereka perbuat bila mereka menjadi kaya.
Kembalilah memahami dan mengulang pemahaman dasar kita terhadap kekayaan materi. Akuilah dengan rendah hati, bahwa kita memang memerlukannya. Anda mungkin tidak memerlukan kekayaan materi bila Anda memang tidak memiliki tanggungan hidup, atau bila Anda ingin melayani sesama tanpa memiliki anak, seperti yang dilakukan para biarawan atau Mother Theresa. Namun bila Anda bukan bagian dari orang-orang yang saya sebutkan, tampaknya Anda perlu menyadari keyakinan Anda yang salah terhadap uang, dan segera memperbaikinya, karena pemahaman yang salah akan membawa pada jawaban yang salah, betul?
Salam Investasi untuk Indonesia